Senin, 23 Maret 2009

Seksi Konsumsi

Jadi seksi konsumsi untuk tukang, apalagi untuk beginner, bisa jadi merepotkan. setelah melakukan percobaan sendiri dengan minimnya referensi, hasil trial and error dalam hal mengurusi tukang adalah sebagai berikut:

1.Hari pertama, aku memberi uang rokok untuk rokok merk Djarcok, alias Djarum coklat sesuai request si tukang. Yang kutau, djarcok ini harganya Rp 6000 per bungkus. Jatah rokok adalah 1 bungkus per tukang per hari. Karena ada 2 pekerja, kukasi Rp 12000. ternyata diminta Rp 13000. Oke, dikasi

2.Masih di hari pertama. Aku membayar uang gorengan Rp 2000. Untuk 2 orang pekerja.

3.Pagi hari di hari kedua, aku mendatangi warkop alias warung kopi, ngurusi pembayaran kopi 2 hari terakhir ini. ternyata diminta Rp 13500. Di atas perkiraanku, karena ada pekerja yang minta diberi kopi spesial. Oke, dibayar.

4.Masih di pagi hari kedua, aku iseng2 beli rokok di agen depan site. Belinya yang satu dus isi 10 bungkus, sehingga per bungkusnya menjadi seharga Rp 5600. Oke, berarti kemaren kebanyakan ngasi uang rokoknya.

5.Pagi ini si kenek bilang bakal dateng 3 pekerja. Langsung aja aku bilang sama yang punya warkop, sekalian mbayar. And guess what? menjelang break jam 12, ternyata cuma ada 2 tukang. Hikss...mereka bilang, penggalian besok saja. Haaah....

Kesimpulan: Mungkin akan lebih baik kalo aku ngasi uang kopi dan snack saja, harian. Untuk rokoknya aku belanja sendiri, trus tiap hari nge-drop ke tukang. Cara ini juga tidak mengurangi mutu makanan kok, sama aja. Setelah dikalkulasi, memang cara ini lebih hemat dibanding membayarkan apa yang sudah dimakan tukang di warung kopi. karena emang ada aja tukang yang iseng2 mencomotnya kelebihan, jadi si penjaga warkop nagihnya ke aku.

wahhh..bisa gulung tikar nih ownernya cuma gara2 gorengan, hehee...

@ Kasi uang mentah saja, biarkan pekerjanya mengatur sendiri.
@ Atau, beri saja makanan yang sudah jadi, so ga perlu beli2 lagi.
@ jangan pernah membayar di akhir hari. bisa2 tagihan membengkak karena si pekerja rumongso gratis mencomot-comot makanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar